Hidup harus terencana dengan baik. Tentu. Sehelai daun yang jatuh adalah bagian dari perencanaan Allah. Allah yang serba maha saja memiliki perencanaan yang sedemikian detil. Mengapa kita yang lemah dari semua sisi tidak berusaha untuk memiliki perencanaan. Allah dalam Alquran sering mengulang bahwa Ia memiliki sebuah buku induk yang berisi perencanaan lengkap dari awal hingga akhir dari kehidupan ini. Namanya Lauh Mahfuz. Tentu ada hikmah yang teramat dalam dari apa yang diberitahu oleh Allah ini. Di antara hikmah yang bisa kita ambil adalah kita juga harus menjadikan hidup kita ini terncana dengan baik.
Mengapa kita mesti memiliki perencanaan
1. Waktu hidup manusia di muka bumi amat singkat. Ia harus mengumpulkan sebanyak mungkin amal soleh untuk bekal hidupnya di akhirat kelak. Ia tidak tahu berapa jatah yang diberikan kepadanya. Tanpa perencanaan, waktu yang amat singkat itu akan terbuang sia-sia. Waktu yang amat singkat itu tidak akan menghasilkan apa-apa, tidak membawa kemanfaatan untuk dirinya sendiri, apalagi untuk orang lain; tidak bermanfaat untuk dunianya dan tidak bermanfaat untuk akhiratnya. Orang seperti inilah yang tergolong orang yang celaka.
Tanpa perencanaan, waktu tidak terarah dengan baik. Banyak hal-hal tidak penting dan tidak membawa perubahan yang besar yang kita lakukan.
Bandingkanlah sebaliknya dengan waktu yang diarahkan dengan baik mencapai sesuatu yang bernilai besar; di dunia dan akhirat. Tentu ia akan mendapat sesuatu yang bernilai itu. Tiap orang menuai hasil dari usahanya.
2. Logika. Orang yang memiliki perencanaan memiliki kekuatan nalar (akal) yang lebih kuat dan lebih bagus dibanding yang tidak. Perencanaan telah membuatnya mengetahui titik-titik perbedaan antara anggapan dan kenyataan. Ia memahami konsep sunatullah. Orang yang berhasil ia memahami sunnatullah dalam hidup ini. Sunnatullah adalah ketentuan Allah yang berlaku dalam kehidupan ini yang tidak akan berubah sampai akhir dunia ini. Hubungan kausal.
Titik persamaan antara perencanaan dengan kenyataan itulah yang merupakan titik sunatullah.
Jangan biarkan hidup berlalu begitu saja. Bukankah nanti semua akan diminta pertanggungjawabannya, termasuk nikmat hidup ini. Jika nanti Allah menanyakan ke mana hidup ini telah kita habiskan. Maka kita akan menjawab sesuai dengan perencanaan yang telah kita buat dan lakukan. Jika kita adalah orang yang punya perencanaan. Bagi yang tidak tentu jawabannya tidak tepat, tidak berbobot, dan ngambang.
Susunlah perencanaan. Semuanya. Apakah dia kegiatan; keuangan; masa depan; perencanan masa depan anak-anak/keluarga, dll.
Kita berhak dan wajib berusaha dengan cara yang terbaik. Untuk hasil terbaik.
Tidak Anda ingin dirimu menjadi orang yang terbaik.
Semua orang ingin menjadi yang terbaik. Tapi, tidak semua orang--hanya sedikit orang--yang berusaha menjadi yang terbaik.
Saya dan Anda pantas untuk menjadi yang terbaik. Cobalah. Buatlah perencanaan. Lalu impian pun jadi kenyataan.
Allahua'lambisshawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar